Waktu gw kecil, gw inget banget kalau gw cmn punya kaos untuk baju sehari-hari dan baju keluar. Walau sempet punya kemeja dan kaos polo, gw alergi pakenya. Kalau urusan sepatu, satu-satunya sepatu gw adalah sepatu item butut yang dipake setiap hari alias sepatu sekolah. Karena gw ga pernah tertarik untuk membeli sepatu. Dan ternyata cacat bawaan sejak lahir ini tidak bisa diubah sampai sekarang!!!
Seorang ivan ini juga sebenernya ngga suka pake celana panjang, sehingga kostum wajib gw adalah: kaos yang biasanya bergambar lucu, celana pendek dan sendal jepit. Sampai suatu hari di tahun 2011, ketika gw mau potong rambut dan lagi dicuci, terjadilah conversation dengan mas tukang cuci rambut. Kalau biasa nama cewe di TV disamarkan dengan nama bunga seperti mawar atau melati, maka kita samarkan nama mas ini dengan nama bunga yang lebih maskulin: "BANGKE" dari bunga bangke alias Rafflesia Arnoldii.
BANGKE: "Cuci rambutnya mau pake aer panas atau dingin?"
IVAN: "Dingin aja deh, sayah orangnya terlalu hot soalnya..."
BANGKE: "Hoekkkkk." (Muntah)
Terjadilah adegan rambut ivan dicuci sama mas Bangke..."
Mas Bangke ternyata orangnya ramah dan dia mulai berbasa-basi...
BANGKE: "SMAnya di mana, mas?"
IVAN: "Udah lulus, mas..."
BANGKE: "Kalau gitu, kuliah di mana?"
IVAN: "Udah lulus jugaaaa..."
Terdiamlah mas Bangke dan gw sampai gw dioper ke tukang jagal rambut.
Sejak kejadian itu, gw ga pernah beli kaos bergambar lucu lagi dan lebih sering memakai celana panjang biar keliatan lebih dewasa. Tapi, ternyata itu tidak membuat gw berhenti dikira anak SMA!!! Minggu lalu, pas gw dan teman-teman SMA berkeliaran di Lembang seharian, kita mampir ke rumah Mary yang emang berlokasi di Lembang. Si tante mamahnya Mary bertanya, "koq ada anak SMA ngikut-ngikut kalian?" sambil menunjuk ke arah gw. Ermmmmm...
Temen-temen yang gw ceritain tentang hal ini, semuanya bilang kalau ini adalah hal bagus karena gw keliatan muda. Tapi di sisi laen, kalau gw berpenampilan kaya anak SMA terus akan kurang meyakinkan di depan orang-orang penting seperti calon client dan calon pacar. Kalo gw keliatan kaya anak SMA, cewe-cewe yang curi-curi pandang sama gw, anak2 SMP donggggg!?!?!?!
Waktu gw masih SMA, gw pengen banget motor besar biar keliatan kayak pembalap... Jadi gw liat-liat dong ke showroom motor. Sampe di sana dan masih berseragam SMA, ga ada pegawai showroom yang melayani gw dan ga ada yang nanggepin waktu gw mau nanya-nanya tentang si motor!!! Cape deh... gw langsung pulang aja dan gagallah menjadi cowo terkeren seBandung raya.
Nah, gw juga punya pengalaman yang kebalikannya. Waktu meninggalkan Australia untuk selamanya, gw make kaos, celana panjang dan sendal jepit. Mendarat di Singapur jam 6 pagi ngelewatin imigrasi, beli minum dan 2 buah buku. Semua orang yang gw temuin itu menyapa dengan ramah... tapi ngga ada embel-embel nama panggilan. Hari itu, siangnya gw akan mengunjungi pameran furniture sebelom cabut ke Jakarta. Yang boleh memasuki ruangan pameran adalah dari perusahaan-perusahaan doang. Jadi gw udah mempersiapkan kartu nama palsu, kemeja dan sepatu pantofel warna coklat kecoak. Jam 8 gw ganti baju dan cuci muka. Terus dilanjutkan dengan mengunjungi sebuah coffee shop sambil nunggu tempat pameran buka. Si penjaga kasirnya bertanya, "How can I help you, SIR?"... Hooooo, cmn ganti kemeja ama sepatu, orang-orang jadi lebih hormat ama gw! Berlanjut ke tempat pameran, banyak orang yang antusias menceritakan product mereka ke gw. Mereka pikir gw mau beli meja korsi mereka 10 container kali ya...
Emang bener apa yang dibilang "don't judge a book by it's cover"... tapi kebanyakan manusia itu emang melihat orang laen dari luarnya dulu. Nah... sekarang, gw lagi kepikiran untuk mengubah image gw jadi lebih dewasa. Berpenampilan lebih rapih dengan memakai kemeja dan sepatu lebih sering!!! Tapi akankah ivan tahan melewati risihnya pake kemeja dan panasnya pake sepatu!? Nantikanlah laporan berikutnya!!!